![]() |
Catatan Tentang Aku Dan Keakuanku |
Merasakan hal yang hanya ada dalam pikiran. Antara sebuah kenyataan dan angan yang hanya terpisah oleh sekat yang sangat tipis. Tapi saat sebuah kenyataan itu benar-benar tak seperti harapan, maka buyarlah angan-angan. Mungkin dia pergi hanya untuk sesaat saja, lalu tak lama dia akan kembali lagi menjadi hiasan dan teman hidup sehari-hari.
Memasuki dunia angan dan imajinasi bagiku adalah hal yang menyenangkan di saat dunia seolah tak berpihak kepadaku. Mungkin karena aku bukan pemain sandiwara dunia yang baik. Atau mungkin karena aku hanyalah bagian dari sisi dunia yang terpinggirkan, dimana sebenarnya aku sendiri yang sering memposisikan diriku manjadi penonton saja. Bukan pelaku atau pemeran utama.
Dunia itu nyata dalam dimensi ruang dan waktu. Dan aku termasuk satu dari sekian banyak pengisi ruang dan waktu. Aku ada dan nyata. Aku eksis. Aku bisa di lihat, di raba, di dengar suaranya, di sakiti perasaannya karena aku juga punya hati, dibuat marah, senang, tertawa, menangis, gembira, sedih,...karena aku pun punya emosi.
Mungkin aku terlalu idealis dalam memandang kehidupan yang saat ini sedang ku jalani. Keakuanku selalu menempatkan aku menjadi diri yang terasingkan oleh geliat dan hiruk pikuk dunia. Terkadang aku menikmati saat mata dan telingaku menemukan sejenak keindahan. Tapi tetap saja aku hanya menjadi penonton setia saja. Tapi aku bukan seorang yang suka mengambil kesimpulan cepat terhadap suatu hal yang ku hadapi. Aku lebih suka menempatkan diriku di luar kancah arena konflik yang mungkin saja terjadi di hadapanku.
Aku lebih banyak diam dan berpikir terhadap banyaknya ragam kejadian di hadapanku, yang untuk umumnya orang pasti akan lebih suka terlibat, maka aku memilih tidak mau ikut di dalamnya meski selama aku bisa aku akan mendukungnya dari balik panggung. Aku nggak suka menonjolkan diri terhadap kelebihan yang mungkin saja aku miliki, meski terkadang aku ingin orang lain tahu bahwa aku bisa.
Baca juga :
Comments
Post a Comment