Aku terlelap dalam keheningan,
Terpuruk dalam keheningan,
Terhempas ku dalam kehampaan,
Tak terlukiskan betapa tak nyamannya ruangku kini,
Aku kehabisan nafas kehidupan yang sebenarnya.
Langkah kakiku bak tak menapak di permukaan tanah,
Laksana terbang tanpa arah dan tujuan,
Aku terbang ke sana-kemari entah sampai kapan,
Tak kurasakan dekatnya ujung harapan kan datang,
Belum ku cium aroma keindahan yang pernah kuharapkan,
Semakin terasa jauh saja kesunyian ini menjeratku.
Aku sebenarnya berusaha tuk tak hanya diam,
Tapi sejauh kaki ku melangkah yang kudapati hanya kelam,
Tak terpapar jelas masa depan itu kapan datang,
Berlari ku hanya di tempat itu-itu saja,
Berlaluku tak melampaui batas mimpi dan anganku,
Aku sampai bosan merasakan ini semua.
Dan angin perubahan dimana-mana di dengungkan,
Tapi kau lihat saja aku masih tak kemana,
Aku masih di sini bersama sang fajar yang terkadang hadir menemaniku,
Jika malam berganti dengan sang bulan dan bintang menjadi teman,
Bersama angin yang berhembus aku menerawang,
Bersama sang waktu aku melewati usiaku.
Lambat nian kurasa detak jantung kehidupan ini berjalan,
Dan aku masih bertumpu pada awan.
Baca juga :
Comments
Post a Comment