Di ujung malam aku terdiam terpaku
Tak ada kawan menemaniku di ujung malam
Haruskah malam terlewat dalam kelam
Haruskah malam berlalu begitu saja tanpa arti
Jelang pagi tak berhenti sang waktu berdetak
Aku berlari mengejar ketinggalanku
Aku teringgal oleh jelaga usia yang sudah tak muda lagi
Aku terlalu egois untuk mengerti akan cerahnya malam yang menungguku berhias dzikir dan doa
Aku terlalu mencintai duniaku yang terlanjur mengikatku tanpa bisa aku kendalikan
Aku seperti tertambat dengan indahnya gemerlap dunia yang semakin mengajakku untuk bercinta
Jejak langkahku yang tertinggal menyelimuti malam kelamku
Di ujung malam yang hampir saja berakhir
Di waktu aku sedang asyik dengan kegundahan akan dilema kehidupan
Sementara sang waktu tak mau berhenti walau sejenak
Memakan sebagian dari sisa usiaku hingga habis kelak
Jangan biarkan aku terlalu tenggelam dalam temaramnya dunia yang menyilaukan
Jangan biarkan aku terlalu mencintai dan berharap untuk yang terindah dari dunia
Dimana tak ada keindahan yang sesungguhnya aku jumpai sekalipun
Yang ada hanyalah kehilangan sesuatu yang sudah ada dalam genggaman setiap saat
Tak ada yang bisa sepenuhnya aku miliki dari apa yang ada di sini
Aku seperti memegang sesuatu yang licin
Sebentar bisa aku dapatkan tapi tak lama terlepas kembali
Tak ada yang abadi di dunia ini
Dan bagiku ini adalah sumber dari penderitaan yang tak terperikan
Di ujung malam aku masih berharap untuk bisa menatap kembali jalan terang
Jalan yang akan mengantarkan aku kepada Sang Empunya Segala Dunia
Bukan jalan yang hanya mengantarku kepada kesesatan dan ketidak pastian
Aku ingin kebali menelusuri pahit getirnya menapaki jalan kebenaran
Diujung malam aku masih dan akan terus berharap datangnya keindahan.
Tak ada kawan menemaniku di ujung malam
Haruskah malam terlewat dalam kelam
Haruskah malam berlalu begitu saja tanpa arti
Jelang pagi tak berhenti sang waktu berdetak
Aku berlari mengejar ketinggalanku
Aku teringgal oleh jelaga usia yang sudah tak muda lagi
Aku terlalu egois untuk mengerti akan cerahnya malam yang menungguku berhias dzikir dan doa
Aku terlalu mencintai duniaku yang terlanjur mengikatku tanpa bisa aku kendalikan
Aku seperti tertambat dengan indahnya gemerlap dunia yang semakin mengajakku untuk bercinta
Jejak langkahku yang tertinggal menyelimuti malam kelamku
Di ujung malam yang hampir saja berakhir
Di waktu aku sedang asyik dengan kegundahan akan dilema kehidupan
Sementara sang waktu tak mau berhenti walau sejenak
Memakan sebagian dari sisa usiaku hingga habis kelak
Jangan biarkan aku terlalu tenggelam dalam temaramnya dunia yang menyilaukan
Jangan biarkan aku terlalu mencintai dan berharap untuk yang terindah dari dunia
Dimana tak ada keindahan yang sesungguhnya aku jumpai sekalipun
Yang ada hanyalah kehilangan sesuatu yang sudah ada dalam genggaman setiap saat
Tak ada yang bisa sepenuhnya aku miliki dari apa yang ada di sini
Aku seperti memegang sesuatu yang licin
Sebentar bisa aku dapatkan tapi tak lama terlepas kembali
Tak ada yang abadi di dunia ini
Dan bagiku ini adalah sumber dari penderitaan yang tak terperikan
Di ujung malam aku masih berharap untuk bisa menatap kembali jalan terang
Jalan yang akan mengantarkan aku kepada Sang Empunya Segala Dunia
Bukan jalan yang hanya mengantarku kepada kesesatan dan ketidak pastian
Aku ingin kebali menelusuri pahit getirnya menapaki jalan kebenaran
Diujung malam aku masih dan akan terus berharap datangnya keindahan.
Baca juga :
Comments
Post a Comment