Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2011

Maafkan Keputusanku Bukan Kamu

M alam lalu mungkin adalah saat aku merasakan hal yang kuanggap telah menempatkan diriku pada posisi yang teramat sulit untuk hubungan kita yang telah terjalin sekian lama. Kau begitu memojokkan aku. Kau seolah tak memberi kesempatan kepadaku untuk sejenak berpikir. Kau begitu memaksakan diri untuk segera tahu apa jawabanku atas perasaan ini kepadamu. Dan aku tahu bahwa perasaanku kepadamu sebenarnya diantara kebimbangan antara hubungan pertemanan biasa ataukah lebih dari itu. Sebenarnya aku ingin mengatakan ini dari dulu sebelum aku bertemu dengan seseorang yang kini telah ku anggap cocok untuk menjadi calon pendamping hidupku. Seseorang yang telah kuputuskan untuk menjadi seorang yang istimewa di hidupku. Bukan berarti kamu ku anggap tidak istimewa, tapi juga bukan berarti aku bisa untuk menganggapmu menjadi lebih dari seorang teman atau sahabat. kau tetap ku anggap sebagai sahabatku. Sahabat yang selama ini selalu menjagaku, mendampingiku saat aku rapuh. Mungkin kau menganggap...

Sepenggal Kisah Bocah Jalanan

A ku berlari menyusuri gang sempit, becek yang sering kulewati. Sesekali menabrak orang yang sedang asik berjalan, bahkan sempat aku menyenggol barang bawaan seorang ibu tua hingga hampir terjatuh, " maaf Bu..!!" Aku terus berlari hingga ujung gang. Dan aku berhenti di rumahku. Rumahku bukanlah istana megah, gedung bertingkat. Tapi rumahku adalah sebuah bangunan semi permanen yang bisa dibilang kurang layak untuk dihuni. Tapi mau bagaimana lagi, ibuku hanya berjualan nasi uduk tiap pagi. Sorenya jika kesehatan ibu agak baik, ibu membuat gorengan lalu dijual. Tidak bisa banyak karena uang hasil jualan nasi udukpun tak seberapa. Ibuku adalah wanita yang tangguh. Sudah tiga setengah tahun ditinggal pergi bapak entah kemana. Aku sebenarnya kangen untuk ketemu sama bapak, tapi mengingat kejadian malam itu, saat bapak dengan kasarnya memukuli ibu, aku jadi benci dengan bapak. Entah kenapa bapak sampai memukuli ibu seperti itu. Kata bapak aku tidak boleh ikut campur urusan orang t...

Meyakinkanmu Hingga Kau Marah

J ika tangisanku bisa meredakan amarahmu maka aku takkan menangis, karena aku melihat kamu begitu jujur saat kau marah kepadaku. Setiap yang kau katakan saat marah adalah aku apa adanya. Keburukanku. Aku jadi tahu apa yang tidak pernah kau ungkapkan dari keburukanku. Kamu tahu, selama ini aku selalu menunggu kamu mengatakan hal yang sebenarnya tentang diriku. Sebab aku tidak tahu apa yang ada dalam pikiranmu tentang aku dan sifat burukku yang mungkin saja sering melukai perasaanmu selama ini. Jujur aku sangat mengharapkan itu dari kamu. Aku tidak mau kamu hanya selalu menilaiku dari sisi baikku saja tanpa melihat dan menilai dari sisi lainku yang buruk. Dan aku ingin kamu memberitahukan itu kepadaku. Kenapa? Agar aku tahu apa yang sebaiknya aku lakukan untuk memperbaiki diri ini untuk membahagiakanmu kelak. Percayalah apa yang kulakukan ini bukan maksudku untuk mengakhiri hubungan kita ini, bukan! Justru aku ingin setelah ini kita jadi memiliki hubungan yang lebih baik lagi dan lebih...

Sekilas Bayangan Maut

S ore telah berlalu. Aku berjalan melintasi rel kereta api. Beberapa hari yang lalu ada seorang yang tak kukunal terserempet kereta ekonomi hingga tubuhnya hancur berkeping-keping. Tak ada yang mengenal orang itu. Yang pasti bukan warga sekitar sini. Baru hari ini aku berani melewati jalan ini lagi karena selalu terbayang wajah orang yang tewas mengenaskan itu. Aku masih sempat melihat wajah yang masih tersisa dari orang itu. Seorang wanita paruh baya. Entah apa yang terjadi sebenarnya dengannya, sehingga dia bisa terserempet kereta api. Beberapa minggu yang lalu aku melihat ada orang yang sedang kebingungan di perempatan jalan. Seorang lelaki setengah baya yang mungkin tengah mencari sesuatu yang hilang. Aku tak sempat mendekatinya. Aku hanya sempat memperhatikan lelaki itu menyeberang jalan tanpa sempat melihat bahwa dari sebelah kanannnya ada sebuah bus yang sedang melaju kencang. Kejadian itu begitu tiba-tiba. Aku seperti terbengong tak tahu harus berbuat apa. Kejadian yang benar...

Bisnis Online Internet Bisa Membuat Mataku Melotot Terus

Bisnis Online Internet Bisa Membuat Mataku Melotot Terus - Gara-gara niat dan keinginan yang besar untuk belajar berbisnis dan menghasilkan uang/ money/ dollar dari media internet, hampir lima bulan ini aku benar-benar harus menguras habis-habisan sebagian energiku untuk di gunakan mataku memelototi monitor. Bagaimana tidak, untuk memulai bisnis online internet di butuhkan banyak informasi yang harus aku kumpulkan dan aku pelajari nyaris sama dengan orang yang mengenyam bangku sekolah kembali, padahal aku sudah jenuh sudah bosan sudah muak dengan yang namanya sekolah sekolah dan sekolah. Mendengar kata sekolah saja rasanya aku sudah antipati banget. Untuk mengulas masalah kenapa aku antipati banget terhadap sekolah dan sekolah, nanti akan aku ceritakan lewat posting berikutnya. Yang jelas saat ini aku hanya akan berbagi mengenai bisnis online bisnis online dan bisnis online di internet. Banyak sekali jenis dan macam bisnis yang ada dan bisa mudah di jumpai di internet. Saking ban...